Makalah Renang
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya
dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi
dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air,
mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di
kolam renang.
Manusia juga berenang di sungai,
danau,
dan laut
sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat
karena hampir semua otot
tubuh dipakai sewaktu berenang.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun beberapa masalah yang dapat dirumuskan dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana sejarah adanya renang ?
2.
Apa saja teknik-teknik renang ?
3.
Apa saja gaya-gaya renang ?
4.
Bagaimana peraturan dalam perlombaan
renang?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah,
bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu
telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di
Gilf Kebir,
Mesir
barat daya. Catatan tertua
mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh,
Iliad,
Odyssey,
dan Alkitab
(Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul
27:42, Kitab
Yesaya 25:11), serta Beowulf
dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538,
Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman
menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai
Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa
dimulai sekitar tahun 1800
setelah dibangunnya kolam-kolam
renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada.
Pada 1873,
John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen
dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas
suku Indian
di Amerika Selatan. Renang merupakan
salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900,
gaya punggung dimasukkan sebagai
nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation
(FINA) dibentuk pada 1908.
Gaya kupu-kupu yang pada awalnya
merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri
pada tahun 1952.
2.2
Teknik Renang
Bagi Anda yang ingin memulai berenang dengan melakukan gaya
dada, berikut cara yang dapat diberikan: Gerakan Kaki Untuk berenang dengan
menggunakan gaya dada, Tekukkan dengkul kaki Anda ke dalam. kemudian pantulkan
(tendang lurus dengan posisi kedua kaki renggang atau terbuka). Usahakan kaki
tetap lurus, lalu rapatkan (pastikan telapak kaki kiri dan kanan agak
bersentuhan). Lakukan cara tersebut berulang-ulang. Gerakan tangan Tempelkan
kedua telapak tangan (seperti hendak bersalaman) dan luruskan di atas kepala.
Lalu, tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tak perlu terlalu ke
samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah).
Setelah itu, luruskan kembali tangan Anda. Gerakan kombinasi dan mengambil
nafas Untuk melakukan gerakan kombinasi, Anda bisa melakukan gerakan tangan dan
kaki secara bergantian. Untuk mengambil nafas, lakukan saat gerakan tangan ke
samping kanan dan kiri, lalu dongakkan kepala ke atas sambil mengambil nafas.
2.3 Gaya renang
Dalam renang untuk
rekreasi, orang berenang dengan gaya dada,
gaya punggung, gaya bebas
dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang
dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya
dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas, perenang dapat
menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan
gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya
kupu-kupu, Federasi Renang Internasional
tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas.
Walaupun demikian, hampir semua
perenang berenang dengan gaya krol,
sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh
perenang dalam nomor renang gaya bebas.
1.
Gaya bebas
Penggambaran
gaya bebas
Teknik
Renang Gaya Bebas merupakan salah satu Informasi Terbaru untuk anda pencinta
Olah Raga Renang atupun untuk anda yang mulai dari Teknik Renang Dasar yang
menuju ke tahap Teknik Renang Gaya Bebas untuk tahap pemantapan belajar renang
anda. Oke, simak aja dan pelajari Teknik Renang Gaya Bebas yang kami
berikan untuk anda.
Body Streamline
Pertama
dan yang paling utama, Anda harus senantiasa berada dalam posisi streamline
selama berenang. Posisi streamline akan meminimalkan tahanan air. Ya, tubuh
Anda harus streamline mulai dari ujung jari tangan Anda sampai ujung jari kaki
Anda. Dan agar posisi streamline ini bisa tercapai setiap saat, maka yang harus
Anda lakukan adalah:
1.
Posisi
kepala Anda harus streamline dengan badan.
Telinga Anda harus segaris dengan badan
Anda. Caranya, selama berenang, celupkan kepala kedalam air. Hadapkan wajah ke
dasar kolam, dengan pandangan mata ke bawah, sedikit kedepan. Demikian pula
sewaktu mengambil nafas, jangan mengangkat kepala. Cukup mulut Anda berada
diatas permukaan air, dan satu telinga Anda tetap tercelup kedalam air. Jika
kedua telinga keluar dari air, berarti salah.
2.
Sewaktu
ekstensi, lengan Anda harus berada dalam posisi horizontal kearah depan.
Jangan sampai lengan Anda turun. Jadi,
ketika satu lengan Anda melakukan catch, pull, dan recovery, lengan Anda yang
lain tetap rata dengan permukaan air.
3.
Jangan
menekuk tungkai.
Gerakan kaki Anda berasal dari paha,
bukan hanya gerakan betis Anda. Yang juga penting adalah untuk mengunci
punggung kaki Anda agar segaris dengan tungkai Anda (seperti yang biasa
dilakukan oleh seorang penari balet atau seorang pesenam).
Body Rotation
Selama berenang gaya bebas, tubuh Anda
harus bisa menyerupai balok kayu yang oleng ke kiri dan ke kanan, terhadap
sumbu aksialnya. Dan keolengan tubuh ini tidak hanya terjadi pada dada Anda,
tetapi semua bagian tubuh Anda. Mulai dari kepala, dada, perut, pinggang, dan
tungkai. Sewaktu lengan kiri Anda berekstensi, tubuh Anda miring ke kanan,
tubuh bagian kanan naik. Sebaliknya, sewaktu lengan kanan Anda berekstensi,
tubuh Anda miring ke kiri, tubuh bagian kiri Anda naik. Ayunan tungkai Anda
juga harus mengikuti keolengan ini. Untuk mudah melakukan hal ini, latihlah
tungkai Anda untuk bisa melakukan ayunan kaki menyamping.
Dengan body rotation yang sempurna,
Anda pun akan mudah dalam mengambil nafas. Anda tidak perlu menolehkan kepala
untuk mengambil nafas. Anda cukup memanfaatkan keolengan tubuh Anda untuk
mengambil nafas. Ingat, Anda tidak perlu mengeluarkan kepala Anda terlalu
banyak keatas permukaan air. Keluarkan sedikit saja, sesedikit mungkin, yang
penting sudah bisa untuk mengambil nafas.
Efisienkan Fase Ekstensi
Anda akan bisa menambah efisiensi gaya
bebas Anda, atau dengan kata lain, menambah jarak per langkah, dengan cara
meluncur (gliding) sewaktu fase ekstensi. Seusai pull, lengan Anda langsung
melakukan recovery. Nikmati recovery, dan pada saat yang sama lengan ekstensi
Anda lurus ke depan, rata dengan permukaan air, seolah-olah hendak meraih benda
yang jauh yang ada di depan Anda. Saat inilah tubuh Anda meluncur dalam posisi
badan sedikit oleng.
Efisienkan Kayuhan
Kayuhan adalah sumber utama propulsi
(gaya dorong) Anda. Karena itu, mengefisienkan gerakan ini sangatlah penting.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1.
Lengan
pengayuh. Ada dua cara untuk menggerakkan lengan pengayuh, atau kombinasi
diantara keduanya. Yang pertama adalah dengan gerakan S. Caranya pertama-tama
gerakkan tangan kearah luar, lalu masuk ke arah perut, dan lalu keluar lagi ke
sisi paha. Ini adalah cara yang lebih tradisional. Cara yang kedua adalah
dengan gerakan high-elbow catch. Yaitu dengan menjaga lengan atas senantiasa
tinggi, dan tidak turun (drop). Caranya adalah dengan menjaga agar lengan atas
Anda senantiasa berjauhan dengan ketiak Anda. Cara kedua ini dipakai oleh Grant
Hackett. Yang paling ideal barangkali adalah gabungan dari keduanya. Maksudnya,
catch dilakukan dengan high-elbow, lalu pull dilakukan dengan menggerakkan
lengan kearah perut, lalu keluar menuju sisi paha, sehingga membentuk huruf S.
Adapun saya sendiri lebih suka kayuhan lurus high-elbow ala Grant Hackett.
2.
Jari-jari
tangan. Jangan sampai Anda membuka jari-jari tangan Anda, karena hal itu akan
mengurangi gaya dorong yang timbul. Yang benar, rapatkanlah satu sama lain,
ketika tangan Anda melakukan kayuhan dan ekstensi. Satu-satunya saat dimana
Anda tidak harus melakukannya adalah ketika tangan Anda melakukan recovery.
3.
Lakukan
kayuhan mulai dari saat berakhirnya ekstensi sampai dengan tangan Anda
melampaui sisi paha Anda. Jangan sekali-kali mengeluarkan tangan Anda sebelum
tangan Anda menyentuh sisi paha Anda, meskipun Anda kelelahan.
High Elbow Recovery
Sebetulnya, tidak ada cara yang baku
untuk melakukan recovery. Namun, cara yang paling tradisional dan yang paling
disarankan adalah dengan metode high-elbow recovery. Maksudnya, selama gerakan
recovery, sikut Anda adalah titik tertinggi dari lengan Anda. Dengan metode ini,
Anda akan terhindar dari over-reach atau over-extension.
Gerakan Kaki
Gerakan Kaki
Sebetulnya gerakan kaki gaya bebas ada
dua macam: gerakan kaki untuk tujuan sprint, dan gerakan kaki untuk
distance-swimming. Untuk sprint, Anda akan menggerakkan kaki Anda dengan frekuensi
yang lebih tinggi, untuk menambah gaya dorong Anda. Namun pada
distance-swimming, gerakan kaki Anda pada dasarnya hanya berfungsi untuk
menjaga agar bagian bawah tubuh Anda tetap mengapung rata dengan permukaan air
(steramline). Untuk itu, Anda menggerakkan tungkai Anda dengan santai. Apapun
jenis gerakan kakinya, ada satu hal yang harus Anda perhatikan: jangan menekuk
lutut Anda, dan jangan mengayunkan tungkai Anda terlalu lebar. Anda sama sekali
tidak perlu mengayunkan kaki Anda terlalu lebar karena hal itu sama sekali
tidak bermanfaat, dan hanya akan buang-buang tenaga saja.
2.
Gaya dada
Penggambaran gaya dada
Gerakan kaki
1.
Tekukkan dengkul kaki kedalam
2.
Kemudian pantulkan (tendang lurus
dengan posisi kedua kaki renggang/ terbuka)
3.
Kaki tetap lurus, kemudian rapatkan
(pastikan telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan)
4.
Ulangi langkah di atas dengan urutan
tekuk, tendang, rapatkan, tekuk, tendang, rapatkan.
Gerakan tangan
1.
Tempelkan kedua telapak tangan(seperti
hendak bersalaman) dan luruskan di atas kepala
2.
Kemudian tarik tangan ke samping kanan
dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping (cukup tarik ke samping selebar
bahu dan selebihnya tarik ke bawah
3.
Luruskan tangan kembali.
4.
Dan ulangi dengan urutan luruskan
tangan di atas kepala, gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan,
Gerakan kombinasi +
mengambil nafas
1.
Lakukan gerakan tangan dan kaki secara
bergantian.
2.
Untuk mengambil nafas lakukan saat
gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, lalu dongakkan kepala keatas sambil
mengambil nafas
Tips berenang gaya
dada :
-
Mulialah belajar dengan berpegangan
pada pinggir kolam terlebih dahulu, sambil gerakkan kaki seperti di atas. Terus
ulangi gerakan kaki, sampai benar-benar lancar.
-
Lalu lanjutkan dengan menyeberangi
kolam, tetap dengan gerakan kaki seperti teknik diatas. Untuk dapat
menyeberangi kolam, Anda dapat berpegang pada tangan teman atau menggunakan ban
pelampung. Untuk anak-anak, orang tua / pelatih renang dapat membantu
memegang tangan.
-
Saat melakukan gerakan kaki, kaki
justru seringkali tidak mengapung di atas permukaan air (kaki terlalu ke bawah)
hal ini disebabkan karena kepala tidak masuk ke dalam air. Maka, saat
berlatih kaki ini lebih baik untuk sekaligus dibarengi dengan berlatih
gerakan kepala untuk mengambil nafas nantinya. Latihan dapat dilakukan dengan
cara memasukkan kepala ke dalam air selama melakukan gerakan kaki dan menaikkan
kepala hanya bila hendak mengambil nafas.
-
Jika Anda sudah lancar melakukan
gerakan kaki sambil berlatih mengambil nafas, maka mulailah berlatih mengapungkan
badan (seperti posisi meluncur) lebih ke tengah kolam. Lalu lakukan gerakan
kaki sesuai dengan teknik gaya dada seperti di atas sampai ke pinggir
kolam. Lakukan berulang kali sampai benar-benar lancar
-
Setelah menguasai gerakan kaki, saatnya
Anda mulai belajar menggerakkan tangan. Lakukan tahapan dengan 2 atau 3
kali gerakan kaki, kemudian baru gerakkan tangan sesuai dengan teknik di atas.
Kombinasikan gerakan tangan dan kaki, seterusnya sampai benar-benar lancar.
-
Bila dirasa cukup lancar, Anda dapat
memulai belajar mengambil nafas. Lakukan dengan yakin dimulai ketika
tangan bergerak ke samping, maka naikkan kepala sedikit ke atas permukaan air
dan langsung ambil nafas. Dan seterusnya, sampai jarak yang Anda inginkan.
-
Lakukan tahapan ini dengan mengambil
jarak lebih ketengah kolam, terus pelan-pelan semakin ketengah, sampai lancar
melakukan gerakan kombinasi selebar kolam.
-
Bila gerakan sudah lancar dan jarak
tempuh sudah semakin jauh, maka Anda dapat memulai menyempurnakan gerakan gaya
dada Anda. gerakan kaki dan tangan bergantian yaitu 1 kali gerakan kaki, 1 kali
gerakan tangan dan ambil nafas. Sebaiknya, jangkauan tangan jangan terlalu
lebar, melainkan agak ke bawah (hal ini memudahkan gerakan dan akan
memberikan dorongan yang lebih kuat untuk memudahkan Anda saat mengambil
nafas).
3.
Gaya punggung
Penggambaran gaya punggung
1.
Pada
tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Gaya
punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang
tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas. Merupakan gaya yang paling
berbeda dengan yang lainnya karena kita dengan posisi wajah menghadap ke atas,
sehingga kita tidak bisa melihat ke depan.
1. Gerakan kaki
1. Gerakan kaki
a.
Kaki
kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang
sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke
atas)
b.
Kaki
digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok
2.
Gerakan
tangan
a.
Posisi
awal satu tangan lurus di atas kepala
b.
Kemudian
langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
c.
Kemudian
angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
d.
Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya
Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam air, begitu seterusnya
Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam air, begitu seterusnya
3.
Gerakan
kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas.
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Tips :
1)
Posisi
kaki jangan terlalu di permukaan air, melainkan agak ke dalam masuk ke dalam
air (hal ini akan membantu kecepatan ..juga memudahkan kepala tetap berada di
atas)
2)
Kaki
terus bergerak, jangan berhenti (hal ini agar arah renang kita tidak
melenceng/berbelok).
3)
Telapak
kaki agak diluruskan sedemikian rupa sehingga menjadi lurus / sejajar dengan
tulang kaki
4)
Posisi
kedua kaki berdekatan satu dengan yang lainnya.
5)
Dagu
agak didekatkan ke dada, hal ini akan membantu kecepatan dalam berenang.
6)
Gerakan
tangan ketika masuk ke dalam air, maka sisi telapak tangan yang masuk ke dalam
air terlebih dulu (hal ini memperkecil tahanan dari air)
4.
Gaya kupu-kupu
Penggambaran gaya kupu-kupu
·
Tangan lurus di atas kepala, telapak
tangan berdekatan tetapi tidak menempel
·
Tarik tangan secara bersamaan ke bawah
hingga berada di belakang, berada di sisi pinggang
·
Angkat tangan dari dalam air ke
permukaan air secara bersamaan
·
Ayunkan tangan kembali ke depan hingga
ke posisi awal dan ulangi gerakan di atas
·
Beberapa pelatih menyarankan agar
gerakan tangan dalam air menyerupai huruf S, ini ditujukan agar dorongan yang
dihasilkan lebih kuat
·
Sedangkan gerakan tangan yang biasa
membuat gerakan tangan lebih cepat dengan kuantitas gerakan lebih banyak
Gerakan Kaki pada
Renang Gaya Kupu – Kupu
·
Kaki lurus dengan posisi yang
berdekatan (rapat), lutut tidak ditekuk
·
Gerakan kaki secara bersama – sama ke
atas hingga berada di permukaan air, namun tidak berlebihan cukup sedikit
kelaur dari permukaan air
·
Jatuhkan kembali kaki ke dalam air
secara bersamaan hingga kaki mampu menghasilkan gaya dorong ke depan dan
pinggang terdorong naik ke atas
·
Dan kaki berada di posisi awal
·
Bila ingin menambah kecepatan renang,
lakukan gerakan kaki dan gerakan tangan sebanyak 2 – 3 set baru kemudian ambil
napas
Mengambil Napas
·
Pada gaya kupu – kupu, kesempatan untuk
mengambil napas sangatlah minim, jika kita terlalu sering mengangkat kepala
untuk mengambil napas, maka kecepatan dan kestabilan gerakan bisa terganggu.
·
Ketika kepala berada di atas permukaan
air untuk mengambil napas, letakan dagu sedikit menempel ke dada, hal ini bisa
membuat daya luncur semakin kuat
Dan
hal yang perlu diingat dalam menggunakan gaya kupu – kupu adalah selalu
posisikan badan di permukaan air, jangan sampai tubuh berada terlalu dalam.
2.4 Peraturan Perlombaan Renang
1.
Seri (Heats)
a.
Catatan waktu terbaik perenang dalam perlombaan selama
12 bulan terakhir (dihitung dari tanggal pendaftaran
berakhir), harus dicantumkan dalam formulir
pendaftaran dan oleh Panitia Pelaksana didaftar
secara berurutan. Perenang yang tidak mencantumkan
catatan waktunya, harus dianggap sebagai perenang dengan waktu
terlambat dan harus ditempatkan pada urutan paling akhir dalam daftar.
Penempatan dalam urutan bagi perenang dengan catatan waktu yang sama atau bila
lebih dari satu perenang tidak memberikan
catatan waktunya, haruslah ditentukan dengan
undian. Penempatan perenang perenang dalam lintasan harus dengan
mengikuti ketentuan yang diatur dalam SW3.1.2 di bawah. Perenang
haruslah ditempatkan dalam seri seri
penyisihan berdasarkan catatan waktu yang diberikan dengan
pengaturan sebagai berikut :
·
Bila
hanya satu seri maka diatur sebagai suatu final.
·
Bila
2 Seri, perenang tercepat (1) harus
ditempatkan dalam seri kedua, yang tercepat
berikutnya (2) dalam seri pertama, yang tercepat berikutnya lagi (3) dalam seri
kedua, yang berikutnya lagi (4) dalam seri pertama, dan seterusnya.
·
Bila
tiga seri perenang tercepat (1) harus ditempatkan dalam seri ketiga, yang
tercepat berikutnya (2) dalam seri kedua, yang tercepat berikutnya (3) dalam
seri pertama. Perenang tercepat (4) harus ditempatkan dalam seri ketiga, yang
tercepat (5) dalam seri kedua, dan yang tercepat (6) dalam seri pertama, yang
tercepat (7) ditempatkan dalam seri ketiga, dan seterusnya.
·
Bila
4 seri atau lebih, tiga seri terakhi Dari nomer perlombaan ini, penempatan
perenang perenang harus diatur sesuai dengan SW
3.1.1.3 di atas. Seri yang mendahului
tiga seri terakhir hendaklah terdiri dari
perenang perenang tercepat berikutnya; seri yang sebelum empat seri
terakhir hendaklah terdiri dari perenang perenang tercepat selanjutnya lagi,
dan demikian seterusnya. Lintasan- lintasan diatur secara menurun dari daftar
urutan waktu yang disampaikan dalam tiap tiap seri, sesuai dengan cara/ pola
yang diatur dalam SW 3.1.2 dibawah.
·
Pengecualian:
Bila ada dua seri atau lebih dalam satu perlombaan, sekurang kurangnya terdapat
tiga perenang baik yang ditempatkan dalam setiap seri terdahulu . Tetapi bila
ada pencoretan kemudian akan dapat mengurangi jumlah perenang demikian dalam
seri tersebut menjadi kurang dari tiga perenang.
·
Bila
ada kolam dengan 10 Lintasan dan ada 2 waktu yang sama untuk urutan 8 pada
acara seri nomer perlombaan 800 meter dan 1500 meter gaya bebas, untuk lintasan
8 dan 9 dilakukan undian. Jika ada tiga
waktu yang sama pada urutan 8, maka untuk urutan 9 dan 10 (0) dilakukan undian
guna ditempatkan pada lintasan 8, 9 dan 0 (10).
·
Bila
Tidak ada kolam dengan 10 lintasan maka akan menggunakan SW 3.2.3.
b.
Kecuali untuk perlombaan nomer
50 meter, maka pengaturan lintasan haruslah
lintasan (nomer 1 adalah paling kanan (nomer 0 jika kolam dengan 10
lintasan) bila menghadap kearah panjang kolam dari tempat Start) dengan
menempatkan perenang atau regu tercepat dilintasan tengah pada kolam renang
dengan jumlah lintasannya ganjil, atau dilintasan 3 atau 4 masing masing
untuk kolam yang jumlah lintasannya 6 atau 8. Perenang yang mempunyai waktu
tercepat berikutnya ditempatkan disebelah kirinya, kemudian yang lain lain
bergantian disebelah kanan dan kiri sesuai dengan urutan catatan waktu
yang disampaikan. Bagi perenang perenang yang catatan waktunya sama ,
penentuan lintasan mereka harus dilakukan berdasarkan undian. Dengan pola
seperti yang disebutkan sebelumnya.
c.
Pada pertandingan nomer 50
meter, perlombaan boleh dilaksanakan sesuai
dengan kebijaksanaan Panitia Pelaksana, apakan dari ujung kolam tempat
biasanya Start sampai keujung kolam tempat pembalikan, atau dari ujung tempat
pembalikan ke ujung tempat Start, tergantung pada factor factor seperti
adanya peralatan otomatik, posisi petugas pemberi Isyarat Start,dll.
Panitia Pelaksana harus memberitahukan kepada para perenang mengenai arah
yang akan dipergunakan jauh sebelum pertandingan dimulai. Tanpa
mempersoalkan kearah mana Berenang akan
dilakukan, pengaturan lintasan perenang perenang sama seperti bila
mereka melakukan Start dan Finish diujung kolam tempat Start.
2.
Semi-Final dan
Final (Semifinals and Finals)
a.
Dalam seleksi
semi-final akan ditetapkan seperti dalam SW 3.1.1.2.
b.
Apabila tidak perlu ada seri pendahuluan, pengaturan
lintasan harus sesuai dengan SW 3.1.2 diatas. Bila ada seri seri pendahuluan
atau semi final, pengaturan lintasan sesuai dengan SW 3.1.2 tetapi didasarkan
atas hasil catatan waktu yang diperoleh dalam seri seri pendahuluan tersebut.
c.
Bila terdapat catatan waktu yang sama hingga 1/100
detik antara perenang perenang dari seri yang sama ataupun seri berlainan untuk
urutan kedelapan/ kesepuluh, atau urutan keenam belas/ dua puluh, maka harus
dilakukan renang ulangan ( antara perenang yang sama catatan waktunya)
harus dilaksanakan tidak kurang dari satu jam setelah semua perenang yang
memperoleh catatan waktu yang sama menyelesaikan renangan serinya. Renang
ulangan akan dilakukan kembali bila masih diperoleh lagi catatan waktu yang
sama.
d.
Bila sorang perenang atau lebih dicoret untuk suatu
nomer semifinal atau final, penggantinya diambil dari urutan berikutnya
dalam seri atau semifinal. Nomer perlombaan tersebut harus diatur kembali
penempatan perenang perenangnya dilintasan, dan harus diedarkan pemberitahuan
tambahan yang menjelaskan rincian perubahan atau penggantian, seperti dimaksud
dalam SW 3.1.2
3.
Dalam perlombaan
lain, boleh dipergunakan system undian untuk menentukan penempatan perenang
perenang dalam lintasan.
4.
S T A R T (The
Start)
a. Start
dalam Gaya Bebas, Gaya Dada, Gaya
Kupu kupu dan Gaya Ganti Perorangan
harus dilakukan dengan meloncat. Pada bunyi peluit panjang dari Wasit (
SW 2.1.5), para perenang harus naik ke tempat start dan tetap disana. Pada aba
aba dari pemberi aba aba start “ A W A S” , para perenang harus segera
mengambil sikap start setidaknya dengan satu kaki berada dibagian depan bidang
tempat start. Sikap tangan tidak ditentukan. Bila perenang sudah tidak
bergerak, pemberi isyarat start harus segera memberikan isyarat Start.
b.
Start dalam perlombaan gaya Punggung dan Gaya ganti
estafet harus dilakukan dari air. Pada peluit panjang pertama dari wasit
(SW 2.55) perenang perenang harus segera masuk air. Pada peluit panjang kedua
dari wasit, para perenang harus secepatnya keposisi Start (SW 6.1). Bila semua
perenang sudah mengambil sikap Startnya, pemberi isyarat Start harus memberikan
aba aba “ A W A S”. Bilamana semua perenang sudah tidak bergerak, pemberi
isyarat start harus segera memberikan tanda Start.
c.
Dalam Olympiade, kejuaraan dunia dan perlombaan
perlombaan FINA lainnya, aba aba “ A W A S “ harus dalam bahasa Inggris “TAKE
YOUR MARKS” dan tanda Start disuarakan melalui banyak pengeras suara, yang
dipasang ditiap tempat Start.
d.
Setiap perenang yang melakukan Start sebelum aba-aba
Start diberikan, harus disiskualifikasi. Bila Diskualifikasi dinyatakan setelah
aba aba start berbunyi, perlombaan tetap diteruskan dan perenang yang bersalah,
harus didiskualifikasi setelah perlombaan selesai. Bila Diskualifikasi
dinyatakan sebelum aba aba start diberikan, aba aba start tidak boleh
diberikan, dan perenang perenang lainnya (tidak termasuk yang didiskualifikasi)
, harus dipanggil kembali/ dikumpulkan. Wasit mengulang kembali Start sesuai
prosedur start dimulai dengan peluit panjang ( bunyi peluit kedua untuk
Start gaya punggung) sesuai dengan SW 2.1.5
5.
GAYA BEBAS (Freestyle)
a.
Gaya bebas berarti bahwa dalam suatu nomer perlombaan
yang disebutkan demikian, perenang boleh melakukan renangan gaya apa saja,
kecuali dalam nomer perlombaan gaya ganti perorangan dan gaya ganti estafet,
gaya bebas berarti gaya lain apa saja yang bukan gaya punggung, gaya dada dan
gaya kupu kupu.
b.
Ada bagian tubuh perenag yang
harus menyentuh dinding kolam saat selesai
melakukan renangan satu jarak ( sepanjang kolam/ lintasan) dan pada saat
finis.
c.
Bagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air
selama perlombaan, kecuali disaat melakukan pembalikan dan
sepanjang 15 meter setelah melakukan Start
dan setelah melakukan pembalikan, diperkenankan tenggelam
sama sekali. Pada jarak tersebut (15 M), kepala harus sudah memecah permukaan
air.
6.
GAYA PUNGGUNG (Backstroke)
a. Sebelum
aba aba Start (setelah peluit panjang wasit), para perenang harus berjajar
didalam air menghadap dinding tempat start, dengan kedua tangan berpegang pada
pegangan start. Dilarang berdiri didalam atau diatas parit (Gutter), ataupun
menekukkan jari kaki diatas bibir parit (Gutter).
b. Pada
isyarat Start dan setelah melakukan pembalikan, perenang harus bertolak dari
dinding kolam dan harus berenang telentang selama perlombaan, kecuali
saat melakukan pembalikan seperti yang dimaksud dalam SW 6.4. Posisi
normal telentang bisa termasuk gerakan badan berguling, tetapi tidak
boleh sampai 90 derajat
dari tegak lurus (Horizaontal).
Posisi kepala tidaklah menjadi
pertimbangan.
c. Sebagian
dari tubuh perenang harus memecah permukaan
air selama perlombaan. Tetapi diperbolehkan sama sekali
berada dibawah permukaan air (tenggelam) saat melakukan pembalikan dan
sepanjang maksimal 15 meter setelah melakukan Start maupun setelah
melakukan tiap pembalikan. Pada jarak tersebut (15 M) kepala harus sudah
memecah permukaan air.
d. Saat
melakukan pembalikan harus ada bagian dari tubuh perenang yang menyentuh
dinding pada waktu pembalikan bahu boleh berbalik melebihi Vertikal sampai ke
dada dimana setelah itu satu gerakan berlanjut sebelah tangan atau satu
gerakan berlanjut yang bersamaan kedua belah tangan untuk memulai
pembalikan. Bila badan telah meninggalkan posisi telentang, setiap
gerakan kaki atau tarikan tangan haruslah merupakan lanjutan gerakan pembalikan
(bukan gerakan baru). Perenang harus sudah ke posisi telentang bila lepas/
meninggalkan dinding.
e. Pada
saat finis perenang harus menyentuh dinding dalam posisi telentang pada
lintasan masing masing.
7.
GAYA DADA (Breaststroke)
a.
Setelah Start dan setelah suatu pembelikan, perenang
boleh melakukan tarikan/ gerakan tangan kebelakang sampai kaki
saat mana perenang boleh tenggelam. Satu
gerakan kaki gaya kupu kupu diperbolehkan pada
saat gerakan pertama tangan dilanjutkan dengan satu gerakan kaki gaya dada.
b.
Sejak mulai gerakan pertama tangan setelah start dan
setelah suatu pembalikan, posisi badan harus telungkup. Setiap
saat tidak diperbolehkan berguling ke
telentang. Sejak Start dan selama perlombaan
siklus gerakan (Stroke cycle) harus satu gerakan tangan dan satu gerakan kaki
dan demikian seterusnya. Gerakan kedua tangan selamanya harus serempak dan
dalam bidang horizontal yang sama tanpa ada gerakan yang bergantian.
c.
Kedua tangan harus didorong bersama sama dari dada
ke depan pada permukaan atau dibawah permukaan air. Kedua siku harus
berada dibawah permukaan air kecuali saat gerakan terakhir untuk melakukan
pembalikan , saat pembalikan dan gerakan terakhir untuk finis. Kedua tangan
harus ditarik kebelakang pada permukaan atau dibawah permukaan air. Kedua
tangan tidak boleh ditarik kebelakang melampaui garis pinggul ( hip), kecuali
pada saat melakukan gerakan tangan pertama setelah start dan setelah melakukan
pembalikan.
d.
Selama satu siklus gerakan, ada bagian kepala dari
perenang yang memecah permukaan air. Kepala harus memecah permukaan air
setidaknya saat melakukan gerakan kedua sebelum ujung kedua tangan masuk ke air
pada gerakan dimana jarak antara kedua lengan paling lebar. Semua Gerakan kedua
kaki selamanya harus serempak dan dalam
bidang horizontal yang sama, tanpa gerakan
yang bergantian.
e.
Dalam gerakan menendang kedua kaki harus diarahkan
keluar. Tidak diperkenankan gerakan kaki menggunting (scissors),
tendangan beralun (flutter) atau tendangan
kebawah (lumba-lumba) kecuali sebagaimana yang
diatur dalam SW 7.1. Memecah permukaan air
dengan kedua kaki diperkenankan, kecuali bila diikuti dengan
gerakan kaki kebawah dalam bentuk gerakan kaki gaya kupu kupu.
f.
Saat pembalikan atau waktu finis, sentuhan ke dinding
kolam harus dilakukan serempak dengan kedua tangan, baik pada permukaan, diatas
atau dibawah permukaan air. Sebelum menyentuh dinding kepala boleh
tenggelam setelah tarikan tangan terakhir.
Tetapi harus ada sesaat kepala memecah
permukaan air sewaktu melakukan satu siklus gerakan lengkap terakhir maupun
pada saat gerakan tidak lengkap erakhir tersebut (sebelum menyentuh dinding).
8.
GAYA
KUPU-KUPU (Butterfly)
a.
Sejak permulaan tarikan tangan pertama setelah start
dan setelah pembalikan, badan harus tetap menelungkup. Tendangan kaki decamping
didalam air diperkenankan. Tidak diperkenankan badan berguling hingga
telentang.
b.
Kedua lengan harus dibawa ke depan bersama atas air dan
dibawa ke belakang keluar secara simultan selama perlombaan, kecuali yang
dimaksud dalam SW 8.5
c.
Semua gerakan kedua kaki keatas dan kebawah harus
dilakukan dengan serempak/ bersama- sama. Posisi kedua kaki tidak harus
berketinggian yang sama, tetapi tidak diperkenankan melakukan gerakan (kedua
kaki) yang tidak serempak. Gerakan kaki gaya dada tidak diperkenankan.
d.
Pada tiap pembalikan dan pada waktu finis, sentuhan
kedinding harus dilakukan dengan kedua tangan secara serempak, pada permukaan,
diatas atau dibawah air.
e.
Pada waktu start dan pembalikan perenang
diperkenankan melakukan satu kali atau lebih gerakan/
tendangan kaki dibawah permukaan air. Tetapi tarikan tangan hanya boleh satu
kali yang harus membawa perenang kepermukaan air. Setelah start dan setelah
melakukan tiap pembalikan, perenang diperkenankan sepenuhnya berada dibawah
permukaan air (tenggelam) sampai sejauh tidak lebih dari 15 meter dari dinding.
Setelah jarak tersebut, kepala harus sudah memecah permukaan air. Perenang
harus tetap berada di permukaan air hingga saat melakukan pembalikan atau
mencapai finis.
9.
RENANG
GAYA GANTI (Medley Swimming)
a.
Dalam nomer gaya ganti perorangan (Individual Medley),
seorang perenang harus melakukan empat gaya berenang dengan urutan sebagai
berikut : Gaya Kupu-kupu, Gaya Punggung, Gaya Dada dan Gaya Bebas. Tiap gaya
renangan harus mencapai jarak seperempat (1/4) dari jarak renangan.
b.
Dalam Nomer Gaya Ganti Estafet (Medley relay), perenang
perenang harus melakukan empat gaya renangan bergantian dengan urutan sebagai
berikut : Gaya Punggung, Gaya dada, Gaya Kupu Kupu dan gaya Bebas.
c.
Setiap bagian renangan harus diselesaikan dengan gaya bersangkutan
dan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk gaya terbut.
10. PERLOMBAAN ( The Race )
a.
Semua Nomer
perlombaan perorangan ( Individual races) harus dipisah antar Gender (Jenis
Kelamin)
b.
Perenang yang berenang sendirian untuk memperoleh
Kualifikasi, harus menyelesaikan seluruh jarak renangan.
c.
Seorang perenang harus menyelesaikan suatu perlombaan
pada lintasan yang sama sejak start hingga Finis.
d.
Dalam semua nomer perlombaan,
seorang perenang saat melakukan pembalikan
harus melakukan sentuhan fisik dengan dinding
ujung kolam/ lintasan. Pembalikan harus
dilakukan dari dinding dan tidak diperkenankan bertolak atau
melangkah dari dasar kolam.
e.
Berdiri didasar kolam dalam nomer gaya bebas atau
bagian renangan gaya bebas dalam gaya ganti, tidak mengakibatkan diskualifikasi
perenang bersangkutan, tetapi tdak boleh berjalan.
f.
Menarik Tali lintasan tidak diperbolehkan.
g.
Mengganggu perenang lain dengan
berenang menyeberang/ melintasi lintasan lain
atau mengganggu dalam bentuk lainnya, akan mengakibatkan diskualifikasi
atas perenang bersangkutan. Bila kesalahan tersebut dengan sengaja
dilakukan, wasit harus melaporkan peristiwa ini kepada
panitia penyelenggara perlombaan dan kepada seluruh perkumpulan/
organisasi dimana perenang tersebut terdaftar.
h.
Sewaktu perlombaan tidak ada perenang yang
diperkenankan menggunakan atau memakai sesuatu
alat yang dapat membantu kecepatan
berenang, daya apungnya maupun daya tahannya
(seperti sarung tangan berselaput, sirip, fin dan sebagainya). Kacamata Renang
boleh digunakan. Segala macam tempelan (tape) pada
badan perenang tidak diperbolehkan kecuali
disetujui oleh Komite Kesehatan Olahraga FINA ( FINA Sport
Medicene Committee) Perenang yang tidak terdaftar dalam
suatu nomer perlombaan, masuk ke air
dimana perlombaan sedang berlangsung dan belum semua perenang
menyelesaikan perlombaan itu, harus didiskualifikasi untuk nomer perlombaan
berikutnya dimana ia akan turut serta.
i.
Harus ada empat perenang dalam satu regu Estafet.
j.
Dalam Nomer estafet, regunya akan didiskualifikasi bila
ada kali perenangnya yang telah lepas dari bidang tempat start sebelum anggota
regunya yang terdahulu menyentuh Dinding.
k.
Suatu regu Estafet akan didiskualifikasi dari suatu
nomer bila ada anggotanya yang tidak terdaftar untuk melakukan renangan
tersebut masuk ke air saat perlombaan sedang berlangsung dan sebelum semua
perenang dari semua regu telah selesai/ mencapai finis.
l.
Para anggota regu estafet dan urutan berenangnya harus
disampaikan sebelum perlombaan. Setiap anggota regus estafet boleh
bertanding dalam nomer perlombaan tersebut hanya sekali saja. Susunan regu
estafet boleh diganti antara seri dan final pada suatu nomer perlombaan,
asalkan masih terdiri dari perenang perenang yang termasuk dalam daftar
untuk nomer perlombaan tersebut dan telah disampaikan dengan benar
oleh organisasinya. Bila gagal melakukan renangan sesuai dengan urutan
yang didaftarkan akan mengakibatkan diskualifikasi. Penggantian (dengan
perenang lain diluar daftar yang telah disampaikan), hanya boleh
dilakukan dalam keadaan darurat ( Emergency) medis dengan surat keterangan dari
dokter.
m.
Perenang yang telah menyelesaikan nomer perlombaannya,
atau jarak renangannya dalam nomer Estafet, harus secepatnya meninggalkan kolam
tanpa mengganggu perenang lainnya yang belum menyelesaikan nomer
perlombaannya. Kalau tidak, perenang yang
melakukan kesalahan atau regu estafetnya harus
didiskualifikasi.
n.
Bila suatu pelanggaran mengancam kesempatan untuk berhasil
bagi seorang perenang, wasit berwenang memperkenankan perenang
yang bersangkutan untuk turut serta lagi
dalam seri yang berikutnya. Apabila
pelanggaran terjadi dalam acara
Final, wasit dapat
memerintahkan untuk direnangkan kembali.
o.
Tidak diperkenankan mempergunakan penarik, atau alat
bantu lainnya maupun rencana yang mempunyai efek demikian.
11. PENGAMBILAN WAKTU (Timing)
a.
Pengoperasian Peralatan Penjurian Otomatik harus
dibawah pengawasan petugas-petugas yang ditunjuk. Catatan
waktu yang dicatat oleh peralatan Penjurian
Otomatik harus digunakan untuk menentukan
pemenang, semua kedudukan serta catatan waktu yang bisa ( applicable)
untuk setiap lintasan. Urutan kedudukan waktu yang diperoleh dengan cara ini
harus merupakan yang pertama-tama dipergunakan mendahului keputusan
para pengambil waktu. Bila terjadi kerusakan
atas Peralatan Penjurian Otomatik atau benar diketahui bahwa
terjadi kegagalan dari peralatan tersebut atau ada perenang tidak berhasil
mengaktifkan peralatan tersebut sehingga tidak dapat mencatat waktu, maka
catatan waktu dari para pengambil waktu adalah resmi (lihat SW 13.1)
b.
Bila peralatan penjurian Otomatik digunakan, hasil
harus dicatat hanya sampai 1/100 detik. Bila catatan waktu bisa diperolah
sampai 1/1000 detik, maka digit ketiga harus tidak dicatat dan tidak
digunakan untuk menentukan waktu maupun kedudukan. Bila
terdapat catatan waktu yang sama, semua peserta yang catatan waktunya sama
sampai 1/100 detik, dianggap memperoleh hasil kedudukan yang sama. Catatan
waktunya yang diperagakan pada papan nilai/ skor elektronik harus menunjukkan
sampai 1/100 detik saja.
c.
Setiap alat pengambil waktu yang telah ditetapkan
sebagai alat resmi, akan dianggap sebagai jam. Waktu waktu
manual demikian harus diambil oleh tiga
pengambil waktu yang ditunjuk atau disetujui oleh
Federasi Anggota ( Induk Organisasi) Negara yang bersangkutan.
Pengambilan waktu secara manual harus mencatat hingga 1/100 detik. Dimana tidak
mempergunakan Peralatan Penjurian Otomatik waktu waktu manual resmi harus
ditentukan sebagai berikut :
·
Bila
dua dari tiga jam yang mencatat waktu yang sama dan yang ketiga tidak sama,
maka dua waktu yang sama adalah catatan waktu yang resmi/ syah.
·
Jika
tiga jam mencatat tidak sama, jam
yang mencatat waktu ditengah-tengah harus
ditetapkan sebagai waktu yang syah.
·
Dengan
hanya dua dari tiga jam yang dapat bekerja, waktu rata rata adalah waktu Syah.
d.
Apabila seorang perenang kena
diskualifikasi pada waktu nperlombaan atau
sebelumnya, diskualifikasi demikian harus dicatat dan dicantumkan dalam
hasil resmi.
e.
Bila diskualifikasi dalam nomer estafet, catatan waktu
sebagian (split) sampai waktu terjadinya diskualifikasi, harus dicatat dan
dicantumkan dalam hasil resmi.
f.
Semua catatan waktu sebagian (split) untuk nomer 50 meter
dan 100 meter harus dicatat dan diterbitkan dalam hasil resmi, guna mengetahui
perenang perenang yang berenang terdepan dalam acara estafet.
12. PERATURAN
MENGENAI PAKAIAN RENANG/CELANA RENANG
a.
PAKAIAN RENANG (Swim Wear)
Pakaian Renang (swimsuit, cap and
goggles) pakaian, topi dan kacamata semua peserta harus yang baik
dipandang dari segi moral dan sesuai untuk cabang olahraga yang
bersangkutan, dan tidak diperbolehkan memakai atau membawa symbol yang dapat
dianggap bertentangan.
b.
Semua pakaian renang harus yang tidak tembus pandang
(non transparent)
c.
Wasit dari suatu perlombaan mempunyai wewenang untuk
tidak mengikut sertakan peserta yang memakai pakaian yang tidak sesuai dengan
peraturan ini.
d.
Sebelum Pakaian/celana renang yang model, bentuk baru,
atau dengan bahan yang baru.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM.
Perlombaan renang di Eropa
dimulai sekitar tahun 1800
setelah dibangunnya kolam-kolam
renang. Pada 1873,
John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen
dalam perlombaan renang di dunia Barat.
Gaya kupu-kupu yang pada awalnya
merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri
pada tahun 1952.
Pada tahun 1900,
gaya punggung dimasukkan sebagai
nomor baru renang Olimpiade.
Beberapa gaya dalam renang adalah gaya bebas, gaya dada,
gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Peraturan dalam perlombaan renang diatur
secara rinci mulai dari awal start, gaya, waktu, jarak, dan pakaian renang.
3.2 Saran
Olahraga renang memang salah satu olahraga yang cukup
bergengsi, akan tetapi bila dilakukan tanpa teknik yang benar, justru akan
menyebabkan cidera. Oleh sebab itu sebelum belajar renang, ada baiknya memahami
teknik-teknik dalam berenang secara teori
maupun praktek. Dengan begitu kita akan lebih mudah mempelajari olahraga
renang dan juga sehat jasmani dan rohani.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………..………... i
DAFTAR ISI………………………………………………………..………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………….……… 1
1.2 Rumusan Masalah ..…………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Renang….………………………………………..…… .. 2
2.2 Teknik-Teknik Renang……………………………………… .. 2
2.3 Gaya-Gaya Renang……………………………………………. 3
2.4 Peraturan Perlombaan
Renang………………………………… 11
BAB III PENUTUP
3.1 Penutup………………………………………………………… 23
3.2 Saran……………………………………..……………………. 23
No comments:
Post a Comment