Makalah Abrasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatNya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak
perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini,
dengan tulus ikhlas kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
kedua orangtua kami, Bapak /Ibu guru dan teman-teman yang telah memberikan
bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk keberhasilan
dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang……………………………………………. 1
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………… 2
1.3 Tujuan
dan Manfaat……………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Abrasi………………………………………….
3
2.2
Penyebab Abrasi…………………………………………..
3
2.3
Cara Penanggulangan Abrasi……………………………..
5
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan……………………………………………….. 7
1.2 Saran……………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 9
BAB I
1.1 Latar Belakang
Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan
berjalannya waktu. Contoh yang sering kita jumpai belakangan ini adalah masalah
abrasi pantai. Abrasi pantai ini terjadi hampir di seluruh wilayah di
Indonesia. Masalah ini harus segera diatasi karena dapat mengakibatkan kerugian
yang sangat besar bagi makhluk hidup, tidak terkecuali manusia.
Abrasi pantai tidak hanya membuat garis-garis pantai menjadi
semakin menyempit, tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih
berbahaya. Seperti kita ketahui, negara kita Indonesia sangat terkenal dengan
keindahan pantainya. Setiap tahun banyak wisatawan dari mancanegara berdatangan
ke Indonesia untuk menikmati panorama pantainya yang sangat indah. Apabila
pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi wisatawan yang datang
untuk mengunjunginya. Hal ini tentunya sedikit banyak akan mempengaruhi perekonomian
di Indonesia karena secara otomatis devisa negara dari sektor pariwisata akan
mengalami penurunan. Selain itu, sarana pariwisata seperti hotel, restoran, dan
juga kafe-kafe yang terdapat di areal pantai juga akan mengalami kerusakan yang
akan mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit. Demikian juga dengan pemukiman penduduk yang berada di
areal pantai tersebut. Banyak penduduk yang akan kehilangan tempat tinggalnya
akibat rumah mereka terkena dampak dari abrasi.
Dari uraian di
atas, dapat diketahui bahwa dampak dari abrasi sangat berbahaya. Untuk itu kami
akan mencoba menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu abrasi, penyebab abrasi,
dan bagaimana solusi untuk menanggulanginya. Kami harap apa yang akan kami
sampaikan ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat mengenai abrasi dan
menambah rasa kepedulian masyarakat pada lingkungannya.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah
ini adalah :
2.
Apakah pengertian abrasi ?
3.
Apa saja penyebab abrasi ?
4.
Bagaimana cara penanggulangan abrasi ?
1.3
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk lebih memahami mengenai
pengertian abrasi.
2.
Untuk lebih memahami mengenai penyebab
abrasi.
3.
Untuk lebih memahami mengenai cara
menanggulangi abrasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Abrasi
Abrasi
merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut.
Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya
permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat
pemanasan global.
2.2
Penyebab Abrasi
Abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut diseluruh
dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Mencairnya lapisan es ini merupakan dampak dari pemanasan
global yang terjadi belakangan ini. Seperti yang kita ketahui,pemanasan global
terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun dari
gas buangan kendaraan bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari
matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga panas tersebut akan tetap
terperangkap di dalam atmosfer bumi dan mengakibatkan suhu di permukaan bumi
meningkat. Suhu di kutub juga akan meningkat dan membuat es di kutub
mencair, air lelehan es itu mengakibatkan permukaan air di seluruh dunia akan
mengalami peningkatan dan akan menggerus daerah yang permukaannya rendah. Hal
ini menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan pencemaran
lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, garis pantai di beberapa
daerah di Indonesia mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan. Seperti
yang terjadi di daerah pesisir pantai wilayah kabupaten Indramayu. Abrasi yang
terjadi mampu menenggelamkan daratan antara 2 hingga 10 meter pertahun dan
sekarang dari panjang pantai 114 kilometer telah tergerus 50 kilometer. Dari 10
kecamatan yang memiliki kawasan pantai, hanya satu wilayah kecamatan yakni
kecamatan Centigi yang hampir tidak memiliki persoalan abrasi. Hal ini karena
di wilayah kecamatan Centigi kawasan hutan mangrove yang ada masih mampu
melindungi kawasan pantai dari abrasi.
Tingkat abrasi yang cukup tinggi juga terjadi di kecamatan
Pedes dan Cibuaya Kabupaten Karawang. Meskipun abrasi pantai dinilai belum pada
kondisi yang membahayakan keselamatan warga setempat, namun bila hal itu
dibiarkan berlangsung, dikhawatirkan dapat menghambat pengembangan potensi
kelautan di kabupaten Karawang secara keseluruhan, baik pengembangan hasil
produksi perikanan maupun pemanfaatan sumber daya kelautan lainnya.
Abrasi yang terjadi di kabupaten Indramayu dan kabupaten
Karawang merupakan contoh kasus abrasi yang terjadi di Indonesia. Selain di
kedua tempat tadi, masih banyak daerah lain yang juga mengalami abrasi dengan
tingkat yang tergolong parah. Apabila hal ini tidak ditindaklanjuti secara
serius, maka dikhawatirkan dalam waktu yang tidak lama beberapa pulau yang
permukaannya rendah akan tenggelam.Selain abrasi, masalah yang terjadi di
daerah pesisir pantai adalah masalah pencemaran lingkungan pantai. Beberapa
pantai mengalami pencemaran yang cukup parah seperti kasus yang terjadi di
daerah Balikpapan, dimana pada tahun 2004 tercemar oleh limbah minyak. Tumpukan
kerak minyak atau sludge berwarna hitam yang mirip dengan gumpalan aspal
tersebut beratnya diperkirakan mencapai 300 ton. Contoh lain adalah kasus yang
terjadi di sekitar teluk Jakarta. Berbagai jenis limbah dan ribuan ton sampah
yang mengalir melalui 13 kali di Jakarta berdampak pada kerusakan Pantai Taman
Nasional Kepulauan Seribu. Pada tahun 2006, kerusakan terumbu karang dan ekosistem taman nasional itu
diperkirakan mencapai 75 kilometer. Tahun lalu saja telah
terjadi kerusakan serius sepanjang 40 kilometer. Kali Ciliwung, Banjir Kanal
Barat (BKB), Kali Sunter, dan Kali Pesanggrahan merupakan penyumbang pencemaran
terbesar ke Teluk Jakarta. Setiap hari Kali Ciliwung, BKB, dan Kali Sunter
mengalirkan sampah yang berton-ton banyaknya. Sampah berbagai jenis itu
mengalir ke Teluk Jakarta, dan sampai ke Pantai Taman Nasional Kepulauan
Seribu. Kondisi ini memerlukan penanganan segera. Terkait dengan itu,
pencemaran teluk Jakarta harus segera diatasi, terutama dengan melakukan
pengurangan limbah sampah di sungai.
Pencemaran yang terjadi di pesisir pantai merupakan sesuatu
yang sangat merugikan bagi manusia. Selain itu, sebagian besar objek wisata di
Indonesia merupakan wisata pantai. Keindahan panorama pantai membuat wisatawan
dari mancanegara berdatangan ke Indonesia. Hal ini seharusnya membuat
pemerintah lebih mempedulikan kebersihan dan keasrian pantai, karena apabila
keadaan pantai tidak bersih dan dipenuhi sampah, wisatawan tidak akan mau lagi
mengunjungi pantai di Indonesia yang akibatnya dapat mengurangi devisa negara.
Rusaknya
lingkungan pantai juga dapat merusak ekosistem yang ada disana. Biota yang
hidup di daerah pantai seperti terumbu karang dan ikan-ikan kecil akan mati
bila tingkat pencemarannya tinggi. Untuk itu diperlukan upaya dari pemerintah
maupun masyarakat untuk menjaga keindahan dan keasrian pantai.
2.3
Cara Penanggulangan Abrasi
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah maupun
masyarakat untuk mengatasi masalah abrasi dan pencemaran pantai ini. Untuk
mengatasi masalah abrasi di Indonesia ini pemerintah secara bertahap melakukan
pembangunan alat pemecah ombak serta penghijauan hutan mangrove di sekitar
pantai yang terkena abrasi tersebut. Dalam mengatasi masalah abrasi ini, tentu
ada saja hambatan-hambatan dan juga kesulitan-kesulitan yanag akan dihadapi,
misalnya dalam pembangunan alat pemecah ombak ini diperlukan biaya yang sangat
mahal dan juga wilayah tempat pembangunannya sangat luas, sehingga untuk
membangun alat ini di seluruh pantai yang terkena abrasi akan memerlukan waktu
yang sangat lama dan juga biaya yang sangat mahal. Upaya penanaman tanaman
bakau di pinggir pantai juga banyak hambatannya. Tanaman bakau hanya dapat
tumbuh pada tanah gambut yang berlumpur. Hal ini akan menjadi sangat sulit
karena sebagian besar pantai di Indonesia merupakan perairan yang dasarnya
tertutupi oleh pasir, seperti kita ketahui bahwa tanaman bakau tidak dapat
tumbuh pada daerah berpasir. Meskipun sangat sulit, tetapi usaha untuk mangatasi abrasi ini harus terus
dilakukan. Jika masalah abrasi ini tidak segera ditanggulangi, maka bukan tidak
mungkin dalam beberapa tahun ke depan luas pulau-pulau di Indonesia banyak yang
akan berkurang. Agar upaya ini dapat berjalan dengan lebih baik, maka peranan
dari semua elemen masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah tidak akan
dapat mengatasinya tanpa partisipasi dari masyarakat. Apabila alat pemecah
ombak berhasil dibangun dan hutan bakau atau hutan mangrove berhasil ditanam,
maka dampak abrasi tentu akan dapat dikurangi meskipun tidak sampai 100%.
Masalah pencemaran pantai juga harus diatasi denga sangat
serius karena dapat merusak keindahan dan keasrian pantai. Untuk megatasi
permasalahan ini kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan harus
ditingkatkan. Selain itu peraturan untuk tidak merusak lingkungan harus dibuat dan
menindak dengan tegas bagi siapa pun yang melanggarnya.
Sekarang ini, di beberapa pantai masih banyak ditemui
sampah-sampah yang berserakan. Selain itu, limbah pabrik yang beracun banyak
yang dialirkan ke sungai yang kemudian mengalir ke laut. Hal ini dapat merusak
ekosistem laut, dan juga dapat membunuh beberapa biota laut. Pemerintah
seharusnya menghimbau agar seluruh pabrik-pabrik tersebut agar membuang
limbahnya setelah dinetralisasi terlebih dahulu.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Abrasi dan pencemaran pantai merupakan masalah pelik yang
dihadapi oleh masyarakat. Dari penjelasan kami di atas kami dapat menyimpulkan beberapa hal. Adapun
beberapa kesimpulan yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut :
1.
Abrasi diakibatkan oleh maiknya permukaan air laut karena mencairnya
lapisan es yang ada di daerah kutub bumi. Es tersebut mencair akibat terjadinya
pemanasan global.
2.
Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat sulit untuk diatasi
karena kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya. Masih banyak orang
yang membuang sampah pada sembarang tempat yang nantinya dapat mencemari
lingkungan.
3.
Dampak yang diakibatkanoleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan
semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang
permukaannya rendah akan tenggelam.
4.
Dampak dari abrasi dapat dikurangi dengan membangun alat pemecah ombak dan
juga menanam pohon bakau di pinggir pantai. Alat pemecah ombak dapat menahan
laju ombak dan memecahkan gelombang air sehingga kekuatan ombak saat mencapai
bibir pantai akan berkurang. Demikian juga dengan pohon bakau yang ditanam di
pinggiran pantai. Akar-akarnya yang kokoh dapat menahan kekuatan ombak agar
tidak mengikis pantai.
Dari kesimpulan tersebut dapat kita lihat penyebab abraasi
dan juga beberapa cara untuk mengatasinya. Kita juga dapat mengetahui dampak
yang dapat ditimbulkan apabila hal ini tidak segera diatasi. Menurut kami
permasalahan ini harus diselesaikan bukian hanya oleh pemerintah, tapi juga
memerlukan partisipasi dari masyarakat.
3.2
Saran
Selain kesimpulan
tadi, kami juga memiliki beberapa saran yang akan kami sampaikan. Adapun
saran-saran yang akan kami sampaikan adalah sebagai berikut :
1.
Masyarakat harus mengambil peran dalam mengatasi masalah abrasi dan pencemaran
pantai, karena usaha dari pemerintah saja tidak cukup berarti tanpa bantuan
dari masyarakat.
2.
Pemerintah harus memberikan hukuman yang tagas bagi setiap orang yang
merusak lingkungan.
3.
Pembangunan alat pemecah ombak dan penanaman pohon bakau harus segera
dilakukan agar abrasi yang terjadi di beberapa daerah tidak bertambah parah.
4.
Bagi para pemilik pabrik maupun usaha apapun yang ada di sekitar pantai
agar tidak membuang limbah atau sampah ke laut. Mereka harus menyediakan sarana
kebersihan agar limbah atau sampah yang mereka hasilkan tidak mencemari pantai.
Demikianlah
saran-saran yang dapat kami sampaikan,semoga apa yang telah kami sampaikan
dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat agar mau menjaga keasrian dan
kebersiha lingkungan. Semua orang harus ikut berperan serta dalam menanggulangi
masalah yang sangat berbahaya yang bernama
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Abrasi
http://fotokita.net/foto/291278735377_5905531/penanggulangan-abrasi
No comments:
Post a Comment